Photobucket

2010-10-14

Sebuah Penyesalan

 Sebuah Penyesalan

Dua Puluh Satu Ia dilahirkan dan tumbuh
Berpijak pada bumi yang terhampar luas nan hijau
Di bawah naungan langit-langit angkasa
Berdiri megah istana-istana
Bak berada di taman-taman surga dunia

Kehidupannya penuh dgn kemewahan
Harta berlimpah…,
Mobil-mobil senantiasa membawanya
Pangkat, kedudukan mengiringi namanya
Sungguh sebuah kehidupan yang diimpi-impikan
Dielu-elukan

Kini…
Semuanya telah sirna, hilang tanpa bekas,
Lenyap tanpa bayang-bayang
Bak fatamorgana kehidupan
Ia hidup dalam kegelapan
Berjalan tanpa arah

Langkahnya mulai gontai, lemah
Tertunduk lesu menangisi nasib yang tak terperih
Rasa haus mencekik kerongkongannya
Panasnya debu-debu jalanan menambah rasa dahaga
Kemana ia harus melangkah?

Ia hanyalah sebatang kara
Tak ada sanak yang bisa membantunya
Tinggal menunggu ajal menjemputnya…
Hanyalah penyesalan yang ia bawa
Duh….
Aku tlah menukar suara lantunan ayat-ayat alqur’an
Dengan nyanyian-nyanyian setan
Mengganti alqur’an dengan koran-koran
Majalah majalah vulgar
Suara adzanpun tak kuhiraukan
Aku duduk manis bercumbu dngan TV
Tanpa berkedip menatapnya
…….

Ia pun tersungkur terjerembab ke tanah
Disisa-sisa napasnya,terdengar suara rintihan

No comments:

JLS SOLIN ©2010 Blog Designed by Jls Solin

All Images Froom JlsSolinmikemana Anakpemulung Gelandangpengagguran YangGilatidakwarastidak